Pohon menaungi makam di puncak Mahameru |
Lebakbarang
pada jaman dahulu bernama Kebakbarang yang artinya sebuah tempat atau lembah
yang banyak barang atau benda berharganya.
Diceritakan
ketika Keraton Yogyakarta
dikuasai oleh Belanda, sehingga Pangeran Diponegoro terusir dari istana dan mengadakan perlawanan terhadap Belanda yang
terkenal dengan Perang Gerilya pada Tahun 1825 – 1930.
Sebelum Belanda menduduki istana, ada
prajurit istana
berhasil menyelamatkan benda-benda
/barang-barang berharga peninggalan Raja Mataram yang akhirnya dibawa ke
Mahameru.
Jalan berundak menuju puncak |
Dikisahkan pula bahwa pendatang yang berasal dari daerah Banjarnegara
bernama Ki Kerta Jaya
dan Ki Angganaya yang mula-mula membuka hutan menjadi tempat
tinggal dan lahan untuk bercocok tanam,
namun ada satu batang pohon yang tidak bisa di tebang/ dirobohkan oleh Ki Angganaya karena pohon itu merupakan
tempat berkumpulnya para makhluk halus.
Maka beliau mengadakan sayembara yang
isinya ”Barang siapa yang bisa menebang atau merobohkan pohon tersebut jika
perempuan akan dijadikan saudara dan jika laki-laki akan dijadikan menantunya”.
Akhirnya ada pemuda seorang bernama Ki Semarajaya yang berhasil
menebang pohon tersebut. Karena
keberhasilannya menghilangkan ranggas atau penghalang beliau mendapat julukan
sebagai Ki Rangga Sejati.
Adapun karena jasa Ki Angganaya beliau diberi gelar oleh masyarakat sekitar
dengan julukan Ki Gede Lebakbarang dan sampai sekarang menjadi nama Desa
/Kecamatan Lebakbarang.
Ki Kerta Jaya dan Ki Angganaya termasuk prajurit
Pangeran Diponegoro,
Ki Kerti Jaya pertama kali datang di Lebakbarang pada Tahun 1824 M, yang
merupakan orang pertama yang mesanggah di Puncak Mahameru Lebakbarang kemudian
disusul oleh
keluarganya.
Ki Kerti Jaya dan Ki Angganaya dimakamkan
di Puncak Mahameru. Istilah Mahameru berasal
dari Aksara Jawa yaitu berasal dari kata ”
Mahamara ” Ma = 16 Ha= 1,
Maha berarti 17 Rakaat. Ma = 16 Ra = 4, Mara
berarti 20 Sifat Wujud Allah.
Yang menandakan bahwa yang dimakamkan di puncak Mahameru adalah para
Aulia/Wali yang selalu mengamalkan ajaran Islam.
Warga dalam Bersih Makam |
Makam itu setiap Bulan Asura dan Bulan Sakban diadakan bersih makam dan selamatan oleh warga sekitar desa Lebakbarang dan juga warga dari luar Desa Lebakbarang.
Makam Ki Kertajaya dan Ki Angganaya |
Komplek makam di Puncak Mahameru |
Pemandangan jalan menuju makam (tampak dari atas) |
Jalan batu berundak, sekarang sudah disemen |
salam
BalasHapusKapan acara puncak haul di situ mas ???
BalasHapusKapan acara puncak haul di situ mas ???
BalasHapusDi google maps ga ada lokasinya ya pak?
BalasHapus